Besipae merupakan salah satu daerah di NTT yang sejak 1982 yang termasuk dalam perencanaan pengembangan khusus untuk ternak. Sampai saat ini kawasan tersebut masih dikelola oleh UPT peternakan NTT khusus untuk pengembangan pakan hewan peternakan seperti yang di lansir oleh salamdaridesa.com .
Kawasan ini memang digadang-gadang untuk dijadikan salah satu lokasi pengembangan usaha peternakan yang rencananya akan terintegrasi dengan fasilitas publik dan bisnis.
Oleh karenanya Dinas PU PR setempat sudah membangun jalan sebagai akses untuk menuju kawasan tersebut. Selain itu pula adanya embung dalam kawasan besi akan mendukung upaya modernitas daerah peternakan tersebut menjadi lebih modern.
Rencana kedepannya adalah selain menjadikan Besipae sebuah kawasan peternakan modern, pemerintah juga membuat program edukasi bagi masyarakat sekitarnya. Pokoknya adalah bagaimana membangun sistem peternakan yang sesuai dengan standar agar dapat menghasilkan ternak yang berkualitas.
Sebab di daerah NTT untuk memperoleh hasil ternak yang memenuhi standar tidak hanya cukup dengan membangun kawasan berintegritas modern. Tetapi juga harus dijalankan dengan edukasi pada peternak yang terlibat.
Tanpa adanya proses pendidikan tersebut, maka para peternak tidak akan memperoleh informasi yang penting bagaimana cara mengembangkan hasil ternak secara optimal. Oleh karena itu sudah sepatutnya pengembangan Besipae sejalan dengan proses pendidikan masyarakat peternak sehingga membentuk komunitas terpadu.
Selama ini hasil ternak Nusa Tenggara Timur didominasi dengan babi yang mencapai dua setengah juta ekor. Disusul dengan sapi yang berjumlah mencapai 1 juta ekor. Kendati demikian setiap tahun selalu mengalami peningkatan dalam hal permintaan serta kualitas.
Dengan dibangunnya kawasan peternakan yang modern ini, maka diharapkan pada beberapa tahun terjadi peningkatan populasi ternak. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat provinsi tersebut.
Oleh karenanya proses transfer informasi peternak harus berlangsung secara berkelanjutan. Karena selama ini aktivitas tersebut lebih terpaku pada cara tradisional sehingga mampu mampu memenuhi standar terbaiknya.
Selain itu proses tradisional akan menghambat peningkatan kualitas ternak yang diperlukan. Sehingga perlu segera langkah yang tepat sebagai upaya untuk mendorong konsep tradisional itu menjadi lebih modern.
Hal tersebut dibuktikan bahwa pada tahun 2002 2 sektor peternakan berkembang lebih pesat arah kehadiran Besipae yang mulai dikelola secara profesional. Sebab lebih menitikberatkan kepada informasi untuk mengembangkan kapasitas dan kemampuan sarana dan prasarana yang sudah dibangun oleh pemerintah.
Sehingga diharapkan pada tahun-tahun berikutnya dapat menjadi percontohan peternakan modern yang mampu menstimulasi percepatan pembangunan khususnya dalam sektor peternakan.
Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang masih kaya dengan sumber pakan berkualitas bagi ternak yang ada, patut didukung untuk mengembangkan sektor tersebut.
Selain itu pula daerahnya yang masih luas dapat dijadikan pilihan untuk mengembangkan sektor peternakan secara modern yang nantinya bisa diadakan di setiap Kabupaten.